Senin, 03 Desember 2012

Pendekatan Sistem


Pendekatan Sistem

Pendahuluan
Manajer memecahkan masalah agar perusahaan dapat mencapai tujuannya. Selama proses pemecahan masalah manajer membuat berbagai keputusan, dan beberapa elemen pemecahan masalah harus ada. Ketika proses pemecahan masalah mulai berjalan manajer berhati-hati dalam memberikan gejala dengan sebab.
Struktur masalah mempengerahui cara pemecahan masalah. Masalah yang tidak terstruktur harus dipecahkan oleh manajer, tetapi masalah yang terstruktur dapat dipecahkan oleh komputer. Manager dan komputer dapat berkerja sama untuk memecahkan masalah –terstruktur.

Pemecahan Masalah
Istilah pemecahan masalah mengingatkan pada perbaikan hal-hal yang salah. Tidak diragukan lagi bahwa para manajer memberi respon yang cepat pada pengaruh-pengaruh yang merugikan, untuk mencegah atau meminimumkan kerusakan. Ketika para manajer mendapati kinerja yang luar biasa baik, mereka bertindak untuk menjadikannya yang lebih baik lagi atau unutk mencapai kinerja sebaik itu dibidang yang lain.
Dengan kenyataan itu kita mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi yang memiliki potensi unutk menimbulkan kerugian atau menghasilkan kekuntungan luar biasa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respons terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.

Pentingnya Pemecahan Masalah
Para manajer melakukan berbagai hal selain memecahkan masalah. Sebenarnya, pemecahan masalah mungkin hanya bagian kecil darfi waktu yang dimiliki oleh para manajer. Namun, pentingnya pemecahan masaalh bukan didasarkannpada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya. Serangkaian keputusan untuk memecahkan suatu masalah mungkin hanya membutuhkan sedikit jam namun dapat mempengaruhi laba perusahaan hingga ribuan atau jutaan dolar.


Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Dalam memecahkan masalah, seorang manajer akan membuat banyak keputusan. Keputusan adalah pemilihan strategi atau tindakan. Pengembalian keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang diyakini oleh manajer akan memeberikan solusi yang terbaik atas masalah tersebut. Biasanya ada beberapastrategi atau aksi yang dapat dipertimbang kan manajer. Salah satu kunci pemecahan masalah adalah mengidentifikasi berbagai alternatif keputusan.

Elemen-elemen Alam Pemecahan Masalah
Beberapa elemen harus ada agar seorang manajer berhasil dalam memecahkan masalah. Tentu sdaja harus ada satu masalah dan seorang pemecsh msdslsh (manajer). Elemen-elemen lain kurang menyolok, tetapi jika salah satu elemen tidak ada hasil akhirnya mungkin akan bururk. 

Solusi bagi suatu masalah harus memampukan sistem sistem untuk memenuhi tujuannya dengan baik, seperti tercemin pada standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan keadaan yang diharapkan apa yang harus dicapai oleh sistem. Selanjutnya, manajer harus memiliki informasi yang tersedia. Informasi itu menggambarkan keadaan saat ini apa yang dicapai oleh suatu sistem . Jiuka keadaan saat ini dan  keadaan yang diharapkan sama , tidak terdapat masalah dan manajer tidak mengambil tindakan. Jika kedua keadaan berdua itu berbeda, sejumlah masalah merupakan penyebabnya dan harus dipecahkan.

 Elemen-elemen Proses Pemecahan Sistem
Beberapa elemen harus ada agar seorang manajer berhasil dfalam memecahkan masalah. Tentu saja harus ada masalah dan seorang  pemecah masalah (manajer). Elemen-elemen lain kurang menyolok tetapi jika salah satu elemen tidak ada hasil akhirnya mungkin akan buruk.
Solusi bagi suatu masalah harus memampukan sistrem untuk memenuhi tujuannya dengan baik, sepeti tercermin pada strandar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan keadaan yang diharapka apa yang harus dicapai oleh sistem. Selanjutnya, manajer harus memiliki informasi yang tersedia. Informasi itu menggambarkan keadaan saat ini apa yang dicapai oleh sistem. Jika keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan sama, tidak terdapat masalah dan mamnajer mengambil tindakan. Jika kedua keadaan uitu berbeda sejumlah masalah merupaka penyebabnya dan harus dipecahkan.
Gambar diatasmenunjukan bahwa elemen-elemen pemecahan masalah manajer, standar, dan informasi juga adalah elemen-elemen sistem konseptual yang menjadi bagian dari model sistem umum.
Perbedaan keadaan saat ini dan keadaan yang diharapkan menggambarkan kiteria solusi, atau apa yang diperlukan untuk mengubah kedaan saat ini mrnjadi keadaan yang diharapkan. Contohnya jika standar menetapkan sedikitnya 125 jaket ski terjual sehari, dan rata-rata penjualannya adalah 75 jaket, solusi masalah ini adalah meningkat penjualana sedikitnya 50 jaket. Keliama puluh jaket ini adalah kitera solusi.
Tentu saja, jika keadaan saat  ini kebetulan menggambarkan tingkat kinerja yang lebih tinggi  dari pada keadaan yang jika keadaan saat ini kebetulan mengambarkan tingkat kinerja yang lebih tinggi dari pada keadaan yang diharapkan, tugasnya bukanlah menurunkakn keadaan saat ini. Sebaliknya tugasnya adalah menjaga keadaan saat ini pada tingkat uyang lebih tinggi. Jika kinerja tingkat yang lebih tinggi dapat dipertahankan, maka keadaan yang diharapkan harus ditingkatkan.
Manajerlah yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi berbagai alternatif pemecahan, yang  selalu ada. Ini merupakan satu langkah dalam proses pemecahan masalah dimana komputer kurang dapat membantu. Manajer biasanya mengandalkan pengalamannya, atau memperleh bantuan dari berbagai sistem informasi yang non-komputger, seperti masukan dari orang lain di dalam maupun di luar organisasi.
Selain berbgai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan unutk mengevaluasi setiap altenatif. Evaluasi ini harus mempertimbangkan berbagai kendala yang mungkin, baik intern, maupun lingkungan,. Kendala intern dapat berupaya sumber daya yang terbatas . Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti pemerintgah atau pesaing, dan mereka bertndak sedemikian rupa untuk memebatasi arus sumberdaya kedalam dan keluar perusahaan.
 Jika semua elemen trersebut ada dan manajer memahaminya, solusi atas permasalahan tersebut dimungkinkan.

Pendekatan Sistem
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari john dewey, seorang profesor filosofi di colombia university pada awal abad ini. Dalam bukunya di tahun 1910, ia mengidentifikasi tuga seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai.
Ø  Mengenali kontroversi
Ø  Menimbang klaim alternatif
Ø  Membentuk penilaian
Dewey tidak menggunakan istilah pendekatan sistem, tetapi ia menyadari sifat berurutan dari pemecahan masalah dimulai dengan suatu permasalahn, mempertimbangkan bermacam cara memecahkannya, dan memilih solusi yang tampaknya lebih baik.
Kerangka kerja dewey dibiarkan tidur bertahun-tahun , tetapi selama akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an, perhatia pada pemecahan masalah sistematis mencapai puncak yang baru. Para pembuat komputer, management scientist, dan spesalis informasi semua mencarui cara untuk menggunakn komputer dan memecahkan masalah manajer. Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penbgguna komputer dikenal sebagai pendekatan sistem serangkain pemecahan maslah yang m,emastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami, solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipiliha bekerja.

Pendekatan Sistem, Pemeahan Masalah, dan Pengambilan Keputusan
Langkah langkah pendekatan sistem memberikan suatu cara yaang bik unutk mengelompokan beragam keputusan yang harus dibuat dalam proses pemecahan satu masalah. Tiap tahap dalam  upaya definisi dan upaya solusi memerlukan sedikitnya satu keputusan.

Pendekatan Sistem dan CIBS
Sistem informasi berbasis komputer, atau cibs dapat digunkan sebagai sistem dukungan (support system) ketika menerapkan pendekatan sistem. Subsistem cibs, seperti sitem pendukung keputusan, sistem pakar, atau aplikasi otomasi kantor, dapat memberikan dukungan untuk suatu keputusan terpisah. Subsistem cibs mungkin juga mendukung beberapa keputusan mungkin semua yang diperlukan untukmemecahkan masalah tersebut.

Upaya Persiapan
Tiga langkah persiapan tidak harus secara berurutan, karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka berpikir yang diinginkan untuk memecahkan masalah. Dan langkah tersebut dapat mengambil periode waktu yang lama dimulai dari sekarang.

Langkah satu memandang perusahaan sebagai suatu sistem
Anda harus mampu melihat perusahaan anda sebagai suatu sistem. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan model sistem umum perusahaan, anda harus mampu untuk melihat bagaimana peusahaan anda sesuai dengan model.

Langkah dua mengenal sistem lingkungan
Hubungan perusahaannya dengan lingkungannya juga penting. Elemen lingkungan memberikan cara yang efektif yang menempatkan perusahaan sebagai suatu sistem lingkungannya.

Langkah tiga mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan
Subsistem-subsistem utama perusahaan juga perlu diidentifikasi, dan subsistem dapat mengambil beberapa bentuk. Yang paling mudah dilihat manajer adalah bidang-bidang fungsional.

Upaya definisi
Upaya definisi pertama-tama mencakup kesadaran bahwa suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi (permasalahn masalah).
Upaya definisi diransang oleh sinyal maupun umpan balik yang menunjukan bahwa terjadi hal-hal yang lebih baik atau lebih buruk dari yang direncanakan. Sinyal tersebut dapat bersal dari dalam perusahaan atau lingkungannya dan berfungsi sebagai pemicu masalah (problem tigger) dengan memulai suatu proses pemecahan masalah.
Manajer atau seseorang dalam unit manajer itu biasanya mengidentifikasi atau gejala. Orang-orang ini mengalami dan memahami sistem tersebut. Dengan demikian, mereka beerada dalam posisi yang lebih baik untuk mendeteksi kesulitan atau peluang dari pada pihak luar, misalnya analisis sistrem.

Langkah empat bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
Ketika manajer berusaha memahami masalah, analisis mulai dengan sistem yang menjadi tanggung jawab manajerm. Sistem itu dapat berupa perusahaan atau salah satu unitnya. Analisis kemudian bergerak menuruni hirarki sistem, tngkat demi tingkat.
Manajer mula-mula mempelajari posisi sistem itu dihubungkan dengan lingkungannya. Apakah sistem berada dalam keseimbangan dengan lingkungannya? Apakah sumber daya mengalir antara sistem dan lingkungannya menurut cara yang diinginkan? Apakah sistem mencapai tujuannya dalam menyediakan produk dan jasa pada lingkungannya?
Perlu dipahami bahwa sistem dapat berada pada tingkat manapun juga. Tidak perlu memulai dari tingkat perusahan bagi suatu sistem. Analisis dapat diarahkan pada subsisitem manapun dalam perusahaan.
Selanjutnya, manajer menganalisis sistem menurut subsistem-subsistemnya. Apakah subsistem itu terintegrasi menjadi satu unit yang berfungsi lancar? Apakah semua subsistem bekerja unutk mencapai tujuan sisterm?
Tujuan dari analisis top-down ini adalah untuk mengidentifikasi tungkat sistem dimana penyebab persoalan berada.

Langakah lima menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu
Ketika manajer mempelajari tiap tingkat sistem, elemen-elemen sistem dianalisis secara berurutan. Urutan ini ditunjukan pada gambar di bawah ini dan mencerminkan prioritas tiap elemen dalam proses pemecahan masalah. Misalnya masalah dalam elemen empat tidak dapat dipecahkan jika terdapat masalah dalam elemen tiga.

Elemen Satu – Mengevaluasi Standar  standar kinerja untuk suatu sistem biasanya dinyatakan dalam bentuk rencana, anggaran, dan kuota. Manajemen menetapkan standar dan harus memastikan bahwa standar itu memiliki karakteristik tertentu.
·         Standar harus (valid). Yaitu, standar harus merupakan suatu ukuran yang baik dari kinerja sistem.
·         Standar harus (realistis). Kenaikan 20% penjualan tidak realistis jika sebelumnya tidak pernah tercapai dan tidak ada dasar untuk optimisme tersebut.
Standar harus dimengerti oleh mereka yang dihjarapkan untk mencapainya.
Akhirnya, standar harus terukur. Jika standarnya adalah laba “maksimum”, manajernya tidak pernah tahu apakah standar telah tercapai. Membuat laba sebesar 10% dai penjualan adalah contoh standar yang tidak diragukan.

Elemen Dua – Membandingkan Output Sistem dengan Standar  setelah manajer puas dengan standar tersbut, ia kemudian mengevaluasi output sistem denngan memebandinghkannya dengan standar.
Jika sistem mencapai standar, tidak perlu melanjutkan pendekatan sistem untuk pemecahan masalah. Tidak ada masalah yang perlu dipecahkan pada tingkat sistem yang ini. Sebaliknya, manajer harus mengevluasi kembali standar berdasarkan kinerja yang saat ini baik. Mungkin standar tersebut harus dinaikkan.
Jika sistem ini tidak mencapai standar, manajer harus mengidentifikasi penyebabanya. Masalah yang harus dipecahkan. Dalam beberapa kasus, masalahnya adalah sistem yang bekerja lebih baik dari yang diperkirakan.

Elemen Tiga – Mengevaluasi Manajemen suatu penilaian kritis dilakukan atas manajemen sistem dan struktur organisasi. Apakah tim manajemen yang ada sesuai kebutuhan dalam hal kualitas dan kuantitas? Apakah terdapat cukup manajer dan apakah mereka memiliki keahian dan kemampuan yang tepat? Sinyal – sinyal yang menunjukan bahwa hal ini merupakan masalah adalah (1) manajer bekerja dalam jam kerja yang sangat panjang dan (2) keputusan – keputusan terbukti salah.

Elemen Empat – Mengevalusi Pengolah Informasi   mungkin terdapat tim manajemen yang baik, tetapi tim tersebut tidak mendapatkan informasi yang diperlukannya. Jika ini kasusnya, kebetulah itu harus diidentifikasi dan suatu sistem informasi yang memadai harus dirancang dan diterapkan

Elemen Lima – Mengevaluasi Input dan Sumber Daya Input   bila tingkat analisis sistem ini tercapai, sistem konseprual tidak lagi merupakan persoalan, dan permasalahan ada pada sistem fisik. Analisis dilakukan baik dari sumber daya fisik dalam elemen input maupun sumber daya yang mengalir melalui elemen tersebut dari lingkungan. Misalnya, apakah perusahaan dok  penerimaan memiliki cukup pegawai, dan apakah material yang dipesan dari pemasok tiba tepat waktu?

Elemen Enam – Mengevaluasi Proses Transformasi prosedur dan praktek yang tidak efesien mungkin meneyebabkan kesukaran dalam mengubah input menjadi output. Otomasi, penggunaan robot, computer – aided design dan computer manufacturing (cad/cam), dan computer intregrated manufacturing (cim) adalh contoh – contoh modern dari usaha untuk memecahkan masalah transformasi.

Elemen Tujuh – Mengevaluasi Sumber Daya Output ketika menganalisis elemen dua, kita memeperhatikan output yang dihasilkan oleh sistem. Disini kita memikirkan sumber daya fisik dalam elemen output sistem. Contoh sumber daya seperti itu adalah gudang barang jadi, pegawai dan mesin di dok pengiriman.

Upaya Pemecahan
Upaya pemecahan meliputi pertimbangan berbagaia alternatif yang layak, pemilihan alternatif  terbaik, dan penerapannya.

Langkah – Enam Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Solusi
Manajer mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk memecahkan permasalahan yang sama. Hal ini lebih mudah b agi manajer berpengalaman, yang dapat menetapkan solusi-solusi yang telah berhasil di masa lalu, tetapi kretivitas dan intuisi juga berperan penting.
Manajer jarang berusaha memecahkan masalah sendirian tetapi menerima bantuan dari manajer lain. Para pemecah masalah sering terlibat dalanm tukar pikiran (brainstorming), suatu kegiatan informl dimana para mengungkapkan para anggotanya mengungkapkan pandangan mereka, lalu didiskusikan. Pendekatan yang lebih formal disebut sesi jad. Jad merupakan singkatan join application design (rancangan aplikasi bersama)  dam merupakan pendekatan sistem pendukung keputusan secara berklompok (group decesion support system) untuk memecahkan masalah.

Langkah Tujuh – Mengevaluasi Berbagai Alternatif Solusi
 Semua alternatif harus dievalusi menggunakan kiteria evaluasi yang sama, yang mengukur beberapa baik semua alternatif dapat memecahkan masalah. Masalah kiteria evaluasi dapat menyediakan banyak jalan untuk memecahkan masalah, ukuran dasarnya adalah seberapa jauh suatu alternatif memampukan sistem untuk mencapai tujuannya.

Langkah Delapan – Memilih Solusi Terbaik
Setelah mengevaluasi berbagai alternatif, selanjutnya perlu memilih satu alternatif yang tampaknya paling baik. Henry mintzberg, seorang ahli teori manajemen, mengidentifikasi tiga cara yang dilakukan manajer lakukan dalam memilih alternatif baik

v  Analisis – suatu evaluasi sistematis atas pilihan – pilihan, mempertimbangkan konsekuensi pilihan tersebut pada tujuan organisasi. Contohnya, para anggota sesi jad memutuskan pendekatan yang akan diambil dalam menerapkan sistem informasi  eksekutif (executive information system) – eis
v  Penilaian – proses mental dari seorang manajer. Misalnya, manajer perusahaan manufaktur menerapkan pengalaman dan intuisi dalam mengevaluasi tata letak pabrik baru yang diusulkan oleh model matematika.
v  Tawar menawar negoisasi antara para manajer. Contohnya adalah perundingan diantara para anggota komite eksekutif mengenai sistem informasi fungsional, mana yangakan diterapkan perama.

Langkah Sembilan – Menerapkan Solusi
Masalah tidak terpecahkan hanya dengan memilih solusi terbaik. Solusi itu diterapkan. Dalam contoh tadi, peralatan komputer yang diperlukan harus dipasang.
Langkah sepuluh – menindaklanjuti untuk memastikan bahwa solusi itu efektif’manajer harus tetap mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi mencapai kinerja yang direncanakan. Jika solusi kurang dari yang diharapkan, tahap – tahap pemecahan masalah perlu ditelusuri ulang untuk menentukan apa yang salah. Lalu dicoba sekali lagi. Proses ini diulangi hingga manajer puas bahwa masalah trersebut telah terpecahkan.

Faktor – Faktor yang Pribadi yang Memepengaruhi Pemecahan Masalah

Tiap manajer memiliki permasalahan gaya yang unik. Gaya mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi dan menggunakan informasi.

Merasakan masalah
Manajer dapat dibagi dalam tiga katagori dasar dalam hal gaya merasakan masalah (problem sesing style) mereka, yaitu bagaimana mereka meghadapi masalah.
v  Penghindar masalah (problem avoider) manajer ini mengambil sikap positif dan mengaggap bahwa semua baik-baik saja.
v  Pemecah masalah (problem solver) manajer ini tidak mencari masalah juga tidak menghalanginya.
v  Pencari  masalah (problem seeker) manajer ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.
Mengumpulkan informasi
Terdapat pula cara perbedaan cara manajer mengembangkan dan mengevalusi berbagai alternatif setelah masalah dirasakan. Para manajer dapat menunjukan salah satu dari dua gaya mengumpulkan informasi atau sikap terhadap total volume informasi yang tersedia bagi mereka.




sumber : buku jilid 1 Raymond MC leod, Jr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar